Musim Kemarau, Pelaku Wisata Didorong Lakukan Mitigasi Bencana

BERITAMAGELANG.ID - Musim kemarau yang mulai melanda di Kabupaten Magelang hendaknya disikapi oleh pelaku wisata agar menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang akan terjadi.


Banyaknya destinasi alam di Kabupaten Magelang mendapatkan perhatian serius dari Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) setempat dalam melakukan mitigasi bencana di daerah wisata.


"Destinasi wisata alam di Kabupaten Magelang memiliki panorama yang indah. Tidak kalah dengan daerah lain. Namun di balik itu juga perlu adanya mitigasi bencana guna mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi ketika memasuki bulan kemarau," kata Kepala Disparpora Kabupaten Magelang Mulyanto saat diwawancara, Rabu (7/8/2024).


Menurutnya, mitigasi bencana di daerah wisata tidak dapat terlepas dari upaya konservasi yang dilakukan seperti penanaman pohon dan menjaga kelestarian alam dan ekosistemnya. Ekosistem alam yang masih terjaga akan memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.


"Kami bersama dengan komunitas dan pelaku wisata sudah banyak sekali melakukan kegiatan konservasi. Dan ini akan terus kami lakukan secara berkesinambungan," lanjut Mulyanto.


Termasuk wisata air seperti rafting yang ada di Kabupaten Magelang melintasi Sungai Elo, menurutnya, harus tetap dijaga kelestarian ekosistemnya. Lebih dari itu, debit air saat kemarau yang cenderung mengalami penurunan, harus diantisipasi dengan membuat sebuah pedoman dan petunjuk baku supaya kegiatan rafting tetap berjalan dengan aman dan lancar.


"Kita tentu berkolaborasi juga dengan Taman Nasional Gunung Merapi dan Merbabu. Karena hulu sungai ada di sana. Kita konservasi hulunya. Disparpora ini bukan superbody, tapi kita bagian dari holistik kolaboratif," jelasnya.


Ketua Forum Daya Tarik Wisata (DTW) Kabupaten Magelang Edward Alfian mendorong pelaku wisata untuk menyusun sebuah SOP dalam mengantisipasi datangnya bencana di musim kemarau sehingga potensi bencana yang ada dapat termitigasi sedini mungkin.


"SOP harus kita buat terkait antisipasi bencana musim kemarau. Walaupun kita tidak menginginkan itu, tapi potensi yang ada harus termitigasi sedini mungkin sehingga aman dan citra pariwisata di Kabupaten Magelang tetap terjaga," katanya.


Disarankan Edward, pengelola wisata dapat melibatkan Pokdarwis dan masyarakat sekitar guna mengantisipasi bencana yang datang di musim kemarau.


"Pohon-pohon yang sekiranya membahayakan dapat dipangkas," sarannya.


Ia mencontohkan di BPOW Ketep Pass selalu rutin melakukan kerja bakti dengan melibatkan Pokdarwis dan masyarakat sekitar. 


"Sehingga wisatawan yang datang merasa aman, nyaman dan destinasi wisata yang ada juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar," harapnya.