Tenaga Pendidik Memiliki Tanggung Jawab Besar Bentuk Generasi Unggul

BERITAMAGELANG.ID- Pj Bupati Magelang Sepyo Achanto didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang, Slamet Ahmad Husein, Kepala Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Magelang, Raden Anta Murpuji Antaka, memberikan pengarahan dan pembinaan kepegawaian di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, bertempat di Aula Ki Hajar Dewantara, Kantor Disdikbud Kabupaten Magelang, Kamis (1/8/2024).

Acara pengarahan dan pembinaan kepegawaian tersebut dihadiri oleh koordinator wilayah Disdikbud, pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru di Kabupaten Magelang. 

Pj Bupati Magelang Sepyo Achanto dalam sambutannya menekankan akan pentingnya peningkatan kedisiplinan, integritas, mental, dan moralitas sebagi pendidik, yang artinya dapat memberikan contoh bagi peserta didik dalam hal ini "Digugu Lan Ditiru"

Sepyo juga mengajak kepada para tenaga pendidik untuk terus meningkatkan kreativitas, inovasi dan kompetisi dalam mengajar, karena tenaga pendidik memiliki tanggung jawab besar untuk membentuk generasi yang cerdas, berbudi pekerti, dan siap menghadapi masa depan. 

"Dengan dedikasi dan loyalitas yang tinggi, kita akan meningkatkan citra pendidikan di Kabupaten Magelang lebih baik lagi dengan kerja sama dan komitmen kita semua, kita dapat mencapai semua target yang telah ditetapkan" tutur Sepyo.

Lebih lanjut, Sepyo juga mengingatkan akan pentingnya pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Sekolah (TPPKS). Saat ini, 95,79 persen satuan pendidikan sudah memiliki TPPKS, dan beberapa kecamatan seperti Salaman, Borobudur, Ngluwar, Sawangan, Bandongan, dan Pakis telah mencapai 100 persen pembentukan TPPKS.

"Satuan tugas ini sangat vital dalam menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan sekolah yang didukung dengan kampanye Sekolah Ramah Anak dan Disiplin Positif dalam Kurikulum Merdeka untuk terus berkoordinasi guna mencegah tindak kekerasan dan bullying di sekolah" ungkap Sepyo. 

Dalam upaya untuk memperkuat pendidikan karakter, Pemkab Magelang mulai menerapkan lima hari sekolah pada tahun pelajaran 2024/2025, ini bukan berarti sekolah full day, tetapi merupakan implementasi Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. 

Hal ini bertujuan untuk membentuk peserta didik yang berjiwa Pancasila dan memiliki karakter yang baik, siap menghadapi tantangan perubahan nasional dan global.

Sepyo berharap, semua satuan pendidikan, baik negeri maupun swasta, dapat menyesuaikan dan menjaga kondusivitas pelaksanaan program ini dengan memaksimalkan peran TPPKS untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman, bebas dari perundungan.

Ia juga menaruh perhatian besar pada anak-anak yang berada di luar sistem pendidikan formal, yaitu Anak Tidak Sekolah (ATS) dan Anak Berisiko Putus Sekolah (ABPS). Sosialisasi dan advokasi untuk penanganan ATS dan ABPS terus dilakukan, dengan tujuan memberikan kesadaran akan pentingnya pendidikan. 

"Mari kita jadikan pendidikan sebagai prioritas utama, karena masa depan Kabupaten Magelang ada di tangan generasi muda kita. Dengan dukungan semua pihak, kita bisa membangun generasi yang lebih baik, cerdas, dan berkarakter" ajaknya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein menyampaikan, tujuan dari kegiatan ini untuk tercapainya layanan pendidikan yang berkualitas dan menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu.

"Tertanamnya nilai-nilai dasar ASN sesuai Core Values ASN "BerAKHLAK" yakni Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif dan tertanam kode etika norma mulia ASN serta meminimalisasi permasalahan terkait dengan kepegawaian ASN," terang Husein.

Untuk diketahui, Kegiatan Pembinaan Kepegawaian ini diikuti oleh 200 peserta yang terdiri dari: Pengawas SMP 3 orang, Kepala SMP Negeri 59 orang, perwakilan Kepala SMP Swasta 6 orang, K3S SD 21 orang, Korwil Disdikbud Kec 21 orang, P3K 70 orang, dan pegawai Disdikbud 20 orang.