Ratusan Muda Mudi Buddhis Ikuti Yobbana Dhamma Samaya Di Candi Borobudur

BERITAMAGELANG.ID - Ratusan muda mudi Buddhis Indonesia dan sejumlah negara mengikuti kegiatan Yobbana Dhamma Samaya (YDS) 2024 di Taman Lumbini komplek Candi Borobudur Kabupaten Magelang Senin (12/8/2024). Kegiatan yang digelar Ditjen Bimas Buddha Kementrian Agama RI ini merupakan ajang pertemuan bagi muda mudi Budhis untuk belajar bersama tetang ajaran buddha dan lainnya.

Saat membuka YDS 2024 Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki mengajak ratusan pemuda Buddhis untuk memperkenalkan nilai-nilai Moderasi Beragama. Tidak hanya kepada umat Buddha Indonesia, tapi ajakan kampanye itu ditujukan kepada partisipan Yobbana Dhamma Samaya (YDS) 2024 dari Luar Negeri. Mereka berasal dari Korea, Jepang, Thailand, Malaysia, dan Banglades.

"Nilai-nilai Moderasi Beragama harus digelorakan di negara lain. Karena keberadaan kelompok teror dan ekstrimis ada juga di negara-negara lain," kata Saiful Rahmat Dasuki.

Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, secara khusus juga menyampaikan pesan dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atas digelarnya YDS yang diikuti pemuda mancanegara. Hal itu mencerminkan jejaring komunikasi dan pergaulan yang luas antar pemuda-pemudi Buddhis utamanya kepada delegasi World Fellowship of Buddhist Youth (WFBY) dari beberapa negara yang hadir sebagai participant dalam kegiatan ini.

Menurutnya Yobbana Dhamma Samaya merupakan ajang pertemuan bagi muda mudi Budhis untuk belajar bersama tetang ajaran Buddha dan lainnya yang di kemas dalam bentuk kegiatan kebersamaan. Kegiatan ini diikuti perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia. Untuk tahun ini mengangkat tema 'Spiritual Entrepreneurship' yang juga diikuti utusan pemuda Buddhis dari berbagai negara

Lebih lanjut dijelaskan, keberadaan pemuda adalah harapan bangsa. Di pundak para pemuda-lah nasib bangsa ini dipertaruhkan. Sedangkan kegiatan ini sebagai bentuk konkret pembentukan karakter pemuda Indonesia yang nasionalis, moderat, berjiwa entrepreneur, dan memiliki nilai-nilai spiritual tinggi.

"Pemuda seperti itu layak mewarisi kepemimpinan di masa depan di mana Indonesia akan menyambut Indonesia Emas 2045," sambungnya.

Wamenag berpesan para pemuda untuk siap dalam menghadapi persaingan global terutama dalam bidang teknologi, komunikasi, ekonomi dan pembangunan.

Menurutnya, potensi para pemuda sangat dibutuhkan dalam penyediaan kebutuhan dan layanan bagi banyak orang. Karena itu pemuda harus mampu menangkap peluang baru dalam dunia entrepreneur di era modern utamanya yang berbasis online.

Tampak hadir dalam acara, Sekjen Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani, Dirjen Bimas Kristen Jeane M Tulung, Dirjen Bimas Hindu, I Nengah Duija, Staf Khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo, Kakanwil Kemenag Jateng, Musta’in Ahmad, dan Perwakilan dari berbagai Organisasi Masyarakat (Ormas) Buddha serta Forkopimda Kabupaten Magelang

Sementara itu Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi mengungkapkan, bahwa kegiatan Yobanna Dhamma Samaya tahun 2024 ini berguna untuk memupuk dan meningkatkan persaudaraan generasi Buddhist Indonesia, meningkatkan spiritualitas, kemandirian jiwa, kepemimpinan dan kecintaan terhadap tanah air melalui pengetahuan, keterampilan, wawasan kebangsaan dan sikap keagamaan yang moderat.

"Pelaksanaan Yobanna Dhamma Samaya 2024 berbeda dengan pelaksanaan sebelumnya. Karena, dihadiri oleh perwakilan Pemuda Buddhist Nasional dan juga melibatkan peserta perwakilan dari World Fellowship of Buddhist Youth dari 5 negara," ungkap Supriyadi.

Acara YDS 2024 berlangsung selama empat hari, 12 - 15 Agustus 2024 di Magelang, Jawa Tengah dengan peserta 300 orang, terdiri atas 270 peserta dari dalam negeri dan 30 peserta luar negeri.

Giat ini diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain: belajar kewirausahaan bersama narasumber nasional yang kompeten di bidangnya. Ada juga Explore Candi Borobudur, Explore Candi Mendut, serta Sharing Session Dhamma beserta bikhu sangha. YDS 2024 juga dimeriahkan permainan tradisional Indonesia sebagaimana yang sering dilakukan menjelang hari kemerdekaan Republik Indonesia.

"Selain itu, diperkenalkan juga tentang kearifan lokal Indonesia dalam bentuk membatik, relief tarian, dan rempah-rempah," tegas Supriyadi.