RSUD Merah Putih Dorong Keselamatan Pengemudi Ambulans

BERITAMAGELANG.ID - Merah Putih Rescue Fun Meeting menjadi salah satu rangkaian kegiatan RSUD Merah Putih untuk memperingati HUT ke 79 RI. Kegiatan ini dilaksanakan di D'Brajan Cafe & Resto Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Selasa (27/8/2024).


Acara ini menghadirkan narasumber dari Polresta Magelang, spesialis ortopedi, dan spesialis jantung dengan diikuti 50 peserta sopir ambulans dari berbagai kecamatan di Kabupaten Magelang. 


Kanit 2 Satintelkam Polresta Magelang Ipda Himawan Tri Hatmoko saat menjadi narasumber memberikan materi terkait etika berlalu lintas di jalan raya bagi para sopir ambulans.


“Seringkali ada warga yang menjadi joki ambulans saat di jalan raya, hal tersebut tentunya membahayakan pengguna jalan lain bahkan dirinya sendiri, untuk itu para joki ambulans tidak boleh melakukan hal tersebut,” kata Himawan.


Dalam acara yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan pengemudi ambulans terhadap peraturan lalu lintas serta memperbaiki koordinasi dalam situasi darurat ini, peserta mendapatkan informasi tentang prosedur lalu lintas, teknik berkendara aman, dan pentingnya komunikasi antara pengemudi ambulans dengan pihak kepolisian.


Terkait etika berlalu lintas para sopir ambulans adalah pekerja lapangan yang sesungguhnya, sehingga perlu dibekali dengan pemahaman dan pengetahuan lebih. 


Dalam situasi darurat, pengemudi ambulans sering menghadapi tantangan yang memerlukan koordinasi yang baik dengan pihak kepolisian dan pengguna jalan lainnya. 


“Tujuannya ini untuk meningkatkan pemahaman dan kepatuhan driver ambulans terhadap peraturan lalu lintas yang berlaku,” kata Kepala Bidang Penunjang RSUD Merah Putih Supardjudi.


Menurutnya, fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas tentu akan lebih baik jika didukung dengan sarana transportasi seperti ambulans sehingga kemungkinan pasien tertolong akan lebih besar.


“Acara ini diharapkan dapat mendukung upaya keselamatan dan efisiensi dalam layanan darurat, serta menekan angka kematian akibat penanganan yang salah ketika menangani suatu kecelakaan di wilayah Kabupaten Magelang,” pungkasnya.