BERITAMAGELANG.ID - Agen CSIRT Kabupaten Magelang didorong aktif melaporkan insiden siber yang terjadi pada system elektronik masing-masing perangkat daerah agar tidak berdampak pada terganggunya pelayanan publik. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Magelang Budi Daryanto pada Rapat Koordinasi Penyelenggaraan CSIRT (Computer Security Incident Response Team) di Grand Artos Hotel, Selasa (10/9/2024).
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Magelang Budi Daryanto menyampaikan, CSIRT atau Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) Kabupaten Magelang telah dilaunching pada 22 Agustus 2024 di kantor Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Depok bersama 17 kementerian, lembaga dan pemerintah daerah seluruh Indonesia.
Diskominfo sebagai koordinator CSIRT bersama Agen Siber dari seluruh Perangkat Daerah dalam wadah MAGELANGKAB-CSIRT diharapkan mampu mengawal keamanan informasi Pemerintah Kabupaten Magelang, sehingga seluruh insiden siber di lingkungan Pemerintah Kabupaten Magelang dapat dengan cepat dan tepat dilakukan penanggulangan dan pemulihan.
"Agen siber pada masing-masing Perangkat Daerah diharapkan dapat melaporkan dengan segera setiap insiden siber yang terjadi pada sistem elektronik yang dijalankan dapat ditangani dengan segera, sehingga tidak berdampak pada terganggunya pelayanan publik," pesannya.
Dalam penguatan keamanan dan ketahanan siber, MagelangKab-CSIRT memiliki program peningkatan kapasitas yakni pelatihan berkala untuk anggota tim, investasi dalam teknologi deteksi dan pemantauan. Kemudian kolaborasi dan kemitraan dengan cara membangun kemitraan dengan CSIRT Sektoral dan Nasional, juga program berbagi informasi antar Perangkat Daerah.
"Terakhir adalah kampanye kesadaran siber dengan cara edukasi masyarakat melalui media lokal, serta keterlibatan sector swasta dalam kampanye keamanan siber," pungkasnya.
Kepala Museum Sandi BSSN Setyo Budi Prabowo sebagai narasumber dalam rakor tersebut menyebutkan, ada tiga insiden siber yang paling sering menyerang, yaitu web defacement (mengubah tampilan situsweb), ransomware (enkripsi data/file), dan data breach (pencurian data). Sedangkan CSIRT ada pada tingkat nasional (BSSN), CSIRT sektoral, CSIRT organisasi, dan CSIRT khusus.
Jika terjadi insiden siber, Setyo mendorong para agen siber agar segera melapor kepada CSIRT Organisasi (internal) melalui kontak resmi, misalnya melalui telepon, email, chat mesenger, dsb.
"Kemudian CSIRT Organisasi memverifikasi laporan berupa insiden atau hanya kesalahan konfigurasi. Jika insiden siber, CSIRT Organisasi melakukan penanganan sesuai SOP yang berlaku," ujar Setyo.
Jika insiden tidak dapat ditangani, lanjut Setyo, CSIRT Organisasi dapat meminta bantuan CSIRT Sektoral dengan cara pengumpulan bukti insiden (foto/screenshot/log) kemudian menghubungi kontak resmi CSIRT Sektoral.
Pemerintah Kabupaten Magelang telah membentuk Tim Tanggap Insiden Siber atau Computer Security Incident Response Team dengan nama MAGELANGKAB-CSIRT melalui Keputusan Bupati Kabupaten Magelang Nomor: 180.182/90/KEP/15/2023 Tentang Tim Tanggap Insiden Siber (Computer Security Incident Response Team) Kabupaten Magelang.
Tim ini dikoordinatori oleh Diskominfo Kabupaten Magelang dan beranggotakan perwakilan seluruh Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Magelang yang berperan sebagai Agen Siber.
MAGELANGKAB-CSIRT juga telah terdaftar di BSSN sebagai Tim Tanggap Insiden Siber Organisasi pada Sektor Pemerintah Daerah dengan nomor registrasi: 355/CSIRT.01.02.01/BSSN/04/2024, dan telah diresmikan pada Kegiatan Launching Bersama CSIRT yang diselenggarakan BSSN pada 22 Agustus 2024.
Para Agen Siber dari seluruh perangkat daerah dan kecamatan se-Kabupaten Magelang yang mengikuti rakor tersebut juga mendapatkan materi jenis-jenis serangan yang dapat mengakibatkan terjadinya insiden siber di Kabupaten Magelang dari Manggala Informatika Ahli Muda Mardiyanto Joko Wicaksono, serta materi prosedur dan praktik pelaporan insiden siber melalui OS ticketing dari narasumber Manggala Informatika Ahli Pertama Yanu Arsapto Yuwono.