BERITAMAGELANG.ID - Kegiatan apel pengukuhan dan uji simulasi kampung siaga bencana dilaksanakan di Desa Banyurojo Kecamatan Mertoyudan, Sabtu (10/8/2024). Kegiatan tersebut digelar Kementerian Sosial RI dalam rangka menjadikan Kampung Siaga Bencana (KSB) tersebut bukan hanya menjadi sebuah program namun menjadi gerakan bersama. Karena dalam hal ini, Kemensos RI menginginkan hal ini juga dimiliki oleh pemerintah baik pusat, provinsi dan daerah serta masyarakat.
"KSB ini adalah salah satu manajemen penanggulangan bencana yang berbasis masyarakat. Alhamdulillah beberapa minggu yang lalu sudah dilakukan assessment di wilayah ini dan Desa Banyurojo ini bisa dijadikan sebagai salah satu desa penyangga jika terjadi bencana," kata Ketua Pokja Kesiapsiagaan dan Mitigasi, Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Kementerian Sosial RI, Hasatama Hikmah dalam sambutannya.
Hasatama menyebutkan, terdapat lumbung sosial dari Kemensos RI yang berisi barang yang sifatnya habis pakai. Sehingga dapat diisi ulang kembali dengan cara melaporkan ke Dinsos PPKB PPPA Kabupaten Magelang yang akan diteruskan melalui surat resmi ke Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Kementerian Sosial RI.
"Lumbung sosial ini jangan sampai kosong. Silakan bisa diajukan ya. Jika logistik tinggal 30 persen, silakan segera dilaporkan ke kepala Dinsos ya," pesannya.
Dirinya menjelaskan lumbung sosial ini tidak hanya bisa diakses di wilayah tempat lumbung itu berada, namun bisa digunakan juga untuk wilayah lain yang tertimpa bencana.
Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto saat menjadi pembina apel kegiatan menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Desa Banyurojo dan pengurus kampung siaga bencana yang baru saja dikukuhkan. Semoga hal ini dapat memberikan pelayanan dan fasilitasi yang terbaik kepada masyarakat, serta berperan aktif dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Magelang.
Pemerintah Kabupaten Magelang telah berupaya salah satunya menyusun berbagai program kegiatan guna penanggulangan bencana, mulai dari tahap pra-bencana, tanggap darurat, hingga pasca-bencana.
"Kegiatan-kegiatan ini meliputi perencanaan penanggulangan bencana, pelaksanaan dan penegakan rencana tata ruang, pemenuhan kebutuhan dasar, serta perlindungan terhadap kelompok rentan," kata Adi Waryanto.
Adi menjelaskan Kabupaten Magelang berada di dataran tinggi yang dikelilingi pegunungan, menjadikannya daerah tangkapan air dengan tanah yang subur. Namun, kondisi ini juga menyimpan potensi bahaya berupa letusan gunung api dan tanah longsor.
"Berdasarkan kondisi yang ada, Pemerintah Kabupaten Magelang, melalui Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, berkomitmen untuk mewujudkan penanggulangan bencana yang cepat, tepat, efektif, dan efisien, serta mengutamakan pemberdayaan, partisipasi, dan kearifan lokal," lanjutnya.
Kepala Bidang Perlindungan, Jaminan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin pada Dinsos PPKB PPPA Kabupaten Magelang Heru Nurprismawan selalu penyelenggara mengatakan kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap situasi bencana serta memperluas wilayah jangkauan bencana di Kabupaten Magelang.
"Untuk peserta sosialisasi dan pembentukan pengurus KSB 70 orang, Pelatihan teknis pengurus KSB diikuti 60 orang dan apel pengukuhan serta uji simulasi diikuti 275 orang," jelas Heru.
Dalam kegiatan tersebut juga diberikan bantuan dari Kementerian Sosial RI untuk Kabupaten Magelang senilai Rp379.383.350 berupa bantuan logistik lumbung sosial di Desa Banyurojo Kecamatan Mertoyudan, fasilitasi pembentukan Kampung Siaga Bencana dan fasilitas Tagana Masuk Sekolah yang diterima secara simbolis oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Adi Waryanto.