BERITAMAGELANG.ID - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang menggelar Festival Permainan Tradisional di Gedung Mandala Wisata TIC Borobudur, Rabu (11/9/2024).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Slamet Achmad Husein mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya Pemkab Magelang untuk memperkenalkan kembali keanekaragaman permainan tradisional melalui para peserta yang berasal dari siswa Sekolah Dasar (SD) di wilayahnya.
Permainan tradisonal atau permainan rakyat merupakan salah satu objek pemajuan kebudayaan yang sangat perlu dilestarikan dan dikembangkan. Pada era modern saat ini, permainan tradisional sudah jarang dimainkan oleh generasi saat ini.
Bahkan, tingkat pengetahuan terhadap permainan tradisional sudah sangatlah menurun," ungkap Husein.
Lebih Lanjut Achmad Husein menjelaskan permainan tradisional dianggap tak semenarik permainan modern dan dianggap kuno serta ketinggalan zaman. Namun, justru permainan tradisional banyak mengandung nilai-nilai atau pesan moral yang baik untuk melatih tumbuh kembang anak.
"Hal inilah yang menjadi fokus dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam mengidentifikasi keberadaan permainan tradisional yang masih eksis dan dimainkan oleh anak-anak zaman sekarang, di saat permainan modern yang semakin gencar menghadirkan jenis permainan yang lebih menarik dan banyak variasinya," jelasnya.
Husein berharap permainan tradisional yang memiliki muatan ilmu pengetahuan dan penumbuhan karakter dapat lebih dikenal kembali. Anak-anak lebih mengenal tentang tembang dolanan seperti cublak-cublak suweng, gundul gundul pacul, serta permainan tradisonal seperti congklak, petak umpet, lompat tali, dan sebagainya.
Festival permainan tradisional juga bisa menjadi wadah dalam menumbuhkembangkan karakter pada generasi saat ini, terlebih lagi dalam mewarisi peninggalan leluhur agar tetap lestari dan terawat.
"Pendidikan karakter, juga selaras dengan kurikukum pendidikan saat ini yang bertujuan untuk mencetak pelajar yang memiliki profil Pancasila," lanjutnya.
Kepala Bidang Kebudayaan Mantep Sudarsono menambahkan, Festival Permainan Tradisional merupakan bagian dari sebuah ekspresi budaya untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat, khususnya anak-anak tentang nilai-nilai, filosofi, serta konteks aktualisasi kebudayaan.
Kegiatan bermain dapat dijadikan salah satu piranti dan sarana dalam mengembangkan kreativitas dan kejiwaan anak. Sebagai produk kebudayaan, beragam permainan anak dimainkan dalam festival ini. Lebih lanjut Mantep mengungkapkan kegiatan dilaksanakan dalam bentuk festival atau perlombaan permainan tradisional yang diikuti 21 peserta dari unsur sekolah dasar masing-masing kecamatan di Kabupaten Magelang.
Dari kegiatan tersebut akan dipilih tiga penyaji terbaik serta setiap peserta yang tampil akan diberikan sertifikat penghargaan sebagai peserta Festival Permainan Tradisional. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan karakter budaya pada anak-anak sejak dini.
"Mewadahi anak-anak yang memiliki bakat dan minat dalam kebudayaan. Serta, turut serta dalam melestarikan dan mengembangkan objek pemajuan kebudayaan," pungkasnya.