Pasangan Lansia di Menoreh Dapat Bantuan Bedah Rumah

BERITAMAGELANG.ID -  Kodim 0705 Magelang bersama Yayasan Sandal Jepitan Bareng Magelang dan Pemerintah Kecamatan Salaman bersinergi melakukan bedah rumah milik pasangan lansia Banar dan Fathonah. Mereka selama ini menempati gubug tidak layak huni dan nyaris ambruk di Dusun Kebonmentak Desa Paripurno Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang.


Dandim 0705 Magelang Letkol Inf Djarot Susanto saat mengunjungi lokasi bedah rumah mengatakan, beberapa waktu silam melihat rumah ini dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, terbuat dari kayu dan hampir roboh.


"Kita bergotong royong memperbaiki atau membuat bangunan baru yang lebih layak untuk Bapak/Ibu Banar," kata Letkol Inf Djarot Susanto, Selasa (7/1/2025).


Ditambahkan Djarot, renovasi rumah Banar merupakan aksi kemanusiaan dari berbagai pihak yang diprakarsai Yayasan Sandal Jepitan Bareng Magelang. Dari yayasan itu, bantuan masyarakat terkumpul sehingga terwujud rumah baru yang permanen layak huni bagi keluarga Banar. Proses pembangunan memakan waktu hingga tiga pekan mulai dari merobohkan rumah, fondasi, dan penyediaan material. 


"Kami dari TNI membantu dalam proses pembangunannya," ungkap Djarot.


Selama proses pembangunan rumah Banar, personil TNI bersama warga harus berjibaku melewati cuaca ekstrem dan medan berat. Lokasi rumah yang dihuni tiga jiwa tersebut terpencil di antara lereng perbukitan Menoreh. Untuk mencapainya harus melewati jalan setapak, menanjak, terjal, serta licin saat hujan.


"Butuh ekstra tenaga untuk sendiri apalagi melangsir bawa material," ungkap Djarot.


Ketua Yayasan Sandal Jepitan Bareng Budi Irawanto mengatakan kolaborasi aksi sosial bersama TNI dan berbagai pihak sering dilakukan. Dalam  mewujudkan satu rumah ke rumah layak huni, Yayasan Sandal Jepitan Bareng Magelang melakukan penggalangan dana sebesar Rp30 juta lebih dengan tenaga lapangan dari anggota TNI Kodim 0705 Magelang bersama masyarakat setempat.


Total biaya belanja material pembangunan rumah Banar sekitar Rp20 juta. Sedangkan sisa dana dibelanjakan perabotan rumah seperti kasur, tempat tidur, dan lainnya.


"Tadi ada sisa (uang) cash juga buat pegangan keluarga," kata Budi.


Semula rumah Banar memiliki material kayu berlantai tanah. Beberapa tiang rumah sudah lapuk akibat bocor dan termakan usia. Setelah dilakukan renovasi, tampilan rumah Banar kini lebih nyaman berdinding batako, lantai permanen, dengan dua kamar tidur, ruang tamu, dan kamar mandi.


"Alhamdulillah saya senang, tidak keluar biaya, tidak menduga," kata Fathonah penuh haru.


Fathonah menambahkan, kondisi suaminya, Banar dalam sedang sakit dan sulit beraktifitas akibat kecelakaan kerja delapan tahun silam.