BERITAMAGELANG.ID-Sebanyak 45 orang mengikuti pelatihan ecoprint yang diselenggarakan Tim Penggerak PKK Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Pelatihan bertajuk peningkatan ekonomi kreatif yang berwawasan lingkungan tersebut, bertujuan untuk pemberdayaan kaum perempuan agar berdaya guna, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru.
"Batik ecoprint merupakan salah satu yang paling popular saat ini, sehingga membuka ruang bagi kaum perempuan untuk bisa menekuni usaha rumahan, dan membuka lapangan kerja baru," kata Pj Ketua TP PKK Kabupaten Magelang, Medina Sepyo Achanto dalam sambutan pembukaan pelatihan ecoprint di Aula Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Selasa (3/9-2024) kemarin.
Menurut Medina Sepyo Achanto istri Pj Bupati Magelang, batik ecoprint merupakan teknik cetak yang menggunakan bahan alami yang ramah lingkungan, dimana bahannya ada dan melimpah disekitar, karena bahan ecoprint sangat ramah lingkungan yang bisa menjadi media untuk mengembangkan kreativitas yang dapat dituangkan dalam lembaran kain.
Untuk itu, pihaknya berharap agar pelatihan pembuatan batik ecoprint bagi kamu perempuan yang tergabung dalam TP PKK baik tingkat Kabupaten Magelang, kecamatan hingga desa bisa terus dilakukan, agar mereka mempunyai kemampuan untuk mengembangkan usaha baru, karena pemasarannya bisa dolakukan lewat media sosial. "Kami berharap pelatihan ini ada kelanjutannya," pinta Medina Sepya Achanto.
Senada dikatakan Camat Salaman, Imam Wisnu Kusuma, bahwa pelatihan seperti ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama ibu-ibu muda untuk bisa mengembangkan kemampuan dalam berusaha, terutama membuat kerajinan batik melalui teknik ecoprint. Selain bahannya mudah didapat yang melimpah disekitar halaman, juga sangat ramah terhadap lingkungan.
"Batik ecoprint ini, bisa menjadi peluang usaha baru bagi ibu-ibu muda, sehingga pelatihan untuk memberikan keterampilan bisa terus dilakukan. Kami optimis, peserta pelatihan akan mampu mengekpresikan kreativitas dengan ide-ide atau gagasan yang segar, sehingga bisa menarik konsumen untuk membelinya," ujar Camat Salaman yang penuh optimis tersebut.
Narasumber pada pelatihan ecoprint, Ita Sarifah menjelaskan, dengan pelatihan ini diharapkan semakin banyak pelaku ecoprinter yang mampu menciptakan produk unggul yang ramah lingkungan. Media media ecoprint bisa berupa kain dan bahan dedaunan yang tumbuh disekitar lingkungan dan pekarangan. Hanya saja, tidak semua jenis kain dapat digunakan untuk membuat ecoprint.
Ada banyak teknik mencetak motif pakaian batik ecoprint, dan merupakan salah satu yang paling populer. Teknik cetak bernama ecoprint merupakan teknik yang menggunakan bahan alami atau ramah lingkungan yang bisa digunakan pada banyak media. Penggunaan teknik ecoprint, semakin banyak dengan menerapkan teknik membuat motif kain dari bahan alami tersebut.
Secara umum, pengertian ecoprint adalah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang cukup sederhana, tetapi bisa menghasilkan motif yang unik dan otentik. Usai mengikuti pelatihan, peserta diajari atau praktek cara membuat batik ecoprint, karena pembuatannya menggunakan kontak langsung antara daun, bunga, batang, maupun bagian tubuh tanaman lain yang mengandung pigmen warna alam.