BERITAMAGELANG.ID - Penilaian Indeks Inovasi Daerah Tahun 2024 oleh Kementerian Dalam Negeri ditutup pada Kamis (22/8/2024). Pemerintah Kabupaten Magelang mengajukan 93 inovasi daerah untuk dinilai Kemendagri yang harapannya dapat memperoleh kategori sangat inovatif.
Sebagai wujud apresiasi bagi OPD yang telah memberikan kontribusi besar, Bappeda dan Litbangda menyelenggarakan Bimbingan Teknis dan Evaluasi Pelaksanaan Penilaian Indeks Inovasi Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2024 di Kasuari Exotic Resort, Kamis (29/8/2024).
Dalam paparan pembukaan pada Bimtek tersebut, Kepala Bappeda dan Litbangda Kabupaten Magelang M.Taufiq Hidayat Yahya menyampaikan beberapa arahan terkait dengan target dan evaluasi pelaksanaan input inovasi daerah.
"Ke depan, permasalahan tidak akan semakin mudah tapi semakin berat sehingga inovasi sangat kita perlukan. Semua OPD pasti punya permasalahan, dari hari ke hari harus melakukan improve ide-ide baru untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat," kata Taufiq.
Lebih lanjut Taufiq menjelaskan skor IID Kabupaten Magelang 2023 adalah 57,83 dengan kategori inovatif. Pada 2024, skor sementara IID berdasarkan hasil input pada sistem aplikasi Kemendargi adalah 75,18. Nilai ini masih menunggu verifikasi dari Kemendagri untuk mendapat kepastian skor IID Kabupaten Magelang 2024.
Targetnya, Pemerintah Kabupaten Magelang pada tahun ini dapat masuk dalam kategori sangat inovatif. Harapan lebih lanjut adalah masuk 10 besar nasional.
"Apresiasi yang luar biasa kami sampaikan kepada OPD atas inovasi dan data dukung yang diberikan. Termasuk kepada tim inovasi daerah dari OPD yang mempunyai peran besar dalam penilaian IID ini," Taufiq menambahkan.
Berdasarkan hasil rekap atas inovasi yang diajukan ke Kemendagri, 60 inovasi mempunyai nilai kematangan 100 ke atas, 29 inovasi dengan nilai kamatangan 90-99, dan empat inovasi sisanya dengan nilai kematangan 85-90.
"Dengan tugas sebagai Bidang Riset dan Inovasi Daerah nantinya, anggaran untuk inovasi akan sangat diperhatikan. Usulan anggaran untuk inovasi, saya berkomitmen setidaknya 80% dapat diakomodir, tentunya dengan memperhatikan kondisi keuangan daerah. Ini sebagai reward," pungkas Taufiq.
Pada akhir paparannya, Taufiq menjelaskan kuantitas inovasi di Kabupaten Magelang meningkat 120 persen, kualitas inovasi meningkat 76 persen inovasi, dan kontribusi OPD meningkat 89 persen.