BERITAMAGELANG.ID - Hujan mulai mengguyur wilayah Kabupaten Magelang, sejumlah petani di Desa Kalisalak Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang kembali bersemangat menggarap sawah. Mereka menanam padi organik varietas Srimulyo yang tersertifikasi.
Penggiat pertanian organik Desa Kalisalak Salaman Muhamad Khoirul Arisnanto atau akrab disapa Anto mengatakan pola pemupukan berbasis kearifan lokal yakni limbah tanaman padi untuk tanaman padi. Untuk penanaman padi kali ini luasnya 1200 meter.
"Kelompok Tani Sidodadi Desa Kalisalak tanaman padi organik telah mencapi luas 5 hektar lebih yang sudah bersertifikat murni organik," kata Anto Senin (07/10/2024).
Selanjutnya Anto menceritakan, setelah berbulan-bulan menghadapi iklim ekstrem kemarau, para petani menyiapkan bibit padi Srimulyo yang unik yakni dapat digulung mirip karpet. Bibit padi mandiri tersebut kemduian ditanam jajar legowo pada sawah yang telah diberi pupuk organik dari semua bagan tanaman padi panenan sebelumnya.
Memang, lanjut Anto bila dihitung dari musim panen terakhir, musim tanam padi kali ini mundur dalam jangka waktu satu bulan akibat kemarau. Namun dari tahapan pola organik yang dilakukan oleh kelompok tani yakni mengembalikan limbah tanaman padi untuk dijadikan pupuk akan menghemat biaya serta lebih efisien waktu dalam perawatannya.
Bahan yang digunakan untuk pupuk organik itu damen merang dan bahan-bahan dari hasil biomasa dari tanaman padi di sawah diolah kembali dimasukan sebagai pupuk, termasuk untuk bahan pembuatan herbisida ditambah tanaman lain dilingkungan sekitar yang memiliki kandungan tertentu seperti rumput kateki rebung dan lainnya.
Dengan membuat herbisida sendiri itu selama musim penanaman sampai akhir, petani di Kalisalak sudah tidak matun, atau ngosok menghilangkan gulma pengganggu. Hal itu menurut Anto menghemat biaya yang dikeluarkan petani.
"Itu yang sudah dicobakan kelompok tani Sidodadi ternayata herbisida yang kami buat menunjukan hasil yang luar biasa selama musim tanam petani tidak matun menghemat biaya Rp 300-500.000 sekali matun," papar Anto
Sementara itu, diprediksi para petani dilereng perbukitan Menoreh ini akan memulai panen gabah paling cepat pada akhir Oktober seiring kebutuhan air dapat terpenuhi. Selain lebih irit, hasil padi atau beras yang dipanen juga lebih enak pulen dan sehat tidak kalah dengan varietas padi yang lain. Selailn diaplikasikan ke tanaman padi, pupuk organik yang dihasilkan kelompok Tani Sidodadi juga diberikan ketanaman buah buahan lain.
"Untuk hasil tanaman padi panen kemarin hasil terbaik 1 ton 2 kwintal. Tetapi bulan kemarin 7 kwintal karena ada hama burung dan tikus," jelas Anto.
Sementara itu, menurut Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang Arifan Sasongko mengakatakan untuk di Kabupaten Magelang luas lahan pertanian padi organik tersertifikasi negara mencapai 1.681 ha yang tersebar di Kecamatan Kaliangkrik, Salaman, Bandongan dan Tempuran.
Sedangkan untuk organik yang dibuat petani di Kalisalak sudah sesuai persyarata, karena bahan yang harus digunakan adalah limbah tanaman yang harus dikembalikan ke tanaman/ lahan. Karena pada limbah tanaman itu terdapat unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.
"Jadi memang kewajiban petani itu harus mengembalikan kaya damen sekam segala macem masuk ke sawah lagi," ungkap Ifan yang ditemui saat proses penanaman padi organik di Kalisalak Salaman ini.
Dijelaskan Ifan, keunggulan dan manfaatnya pupuk alami itu diantaranya adalah harga murah, mengurangi biaya operasional petani serta membantu pemerintah untuk mengurangi subsidi dan nantinya akan dikembangkan ke petani padi laindikembangkan ke petani padi lain di Kabupaten Magelang.
"Untuk lahan lahan sawah di Kabupaten Magelang saat ini mencapai 25.268 hektar akan dikembangkan menuju pertanian organik sesuai dengan yang dicanangkan oleh Pj Bupati Magelang Go Organik," terang Ifan.