BERITAMAGELANG.ID - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) melaunching pengawasan Pemilu serentak 2024 dengan menggelar selawat bersama Gus Azmi di Lapangan Soepardi Sawitan Kota Mungkid, Selasa (27/8/2024).
Bawaslu sebagai lembaga yang diamanatkan oleh Undang-undang untuk melakukan pengawasan Pilkada, memiliki peranan penting untuk mewujudkan nilai-nilai demokrasi yang Luber dan Jurdil.
Hal tersebut disampaikan Pj Bupati Magelang melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto saat memberikan sambutan dalam kegiatan Bawaslu Kabupaten Magelang Berselawat, Launching Pengawasan Pemilihan Serentak Tahun 2024.
Adi menyampaikan, sesuai tema kegiatan ini "Nyadong Syafaat Pilkada Bermartabat" dengan melibatkan tokoh yang menjadi panutan di lingkungan publik agar memantik animo masyarakat untuk datang, sehingga kegiatan ini akan diterima oleh masyarakat.
"Diharapkan juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengawasi proses pemilihan, melaporkan pelanggaran yang terjadi, dan berpartisipasi aktif dalam menjaga integritas proses demokrasi," katanya.
Adi menambahkan kehadiran Bawaslu dalam pengawasan tentu harus berjalan bersama dengan masyarakat, sehingga semua adalah pengawas untuk proses demokrasi yang berintegritas dan bermartabat yang hasilnya berkualitas.
Menurutnya, Pilkada tentu akan selalu memunculkan perbedaan pilihan. Namun demikian hendaknya terus belajar untuk menghargai setiap perbedaan dan kembali bersatu dalam semangat keberagaman demi Kabupaten Magelang.
"Oleh karena itu kami mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu SARA serta berita hoax yang cepat menyebar di media sosial.
Tetap jaga kerukunan dan kedamaian demi terlaksananya pilkada secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil," pesannya.
Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang M. Habib Shaleh dalam agenda berselawat bersama Gus Azmi tersebut mengatakan salah satu aspek penting peran Bawaslu adalah melakukan pencegahan, sosialisasi yang efektif, penyelesaian sengketa proses dan penanganan pelanggaran. Dalam hal ini Bawaslu ingin memberi masyarakat ruang partisipasi melalui pengawasan partisipatif atau Panwas Lilahi Ta'ala.
Habib melanjutkan, Bawaslu ingin memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tata cara pemilihan dalam setiap tahapan Pilkada 2024.
"Bawaslu Kabupaten Magelang bekerja keras untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat, termasuk pemilih pemula, pemilih disabilitas, dan kelompok rentan lainnya. Ini kami lakukan melalui sosialisasi yang masif dan kreatif sehingga pesan-pesan demokrasi tersampaikan secara efektif dan menyeluruh kepada segenap masyarakat," kata Habib.
Menurut Habib, pada sisi kerawanan Pemilu 2024 berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Kabupaten Magelang masuk kategori rawan tinggi dengan skor 54,25%. Untuk memastikan kerawanan ini tidak terjadi selama Pemilu 2024, Bawaslu Kabupaten Magelang melakukan 11.423 upaya pencegahan pelangaran.
"Alhamdulilah Pemilu 2024 lancar dan damai. Dan sebagai upaya deteksi dini pencegahan pelanggaran Pilkada 2024, Bawaslu kembali melakukan pemetaan kerawanaan yang didasarkan pada identifikasi isu kerawanan dan data IKP Pemilu 2024," tambahnya.
Dijelaskan Habib, Peta Kerawanan Pilkada 2024 di Kabupaten Magelang yaitu kerawanan tinggi pada aspek pelaksanaan pemungutan suara dan hak memilih, kerawanan sedang pada aspek otoritas penyelenggara pemilu dan kampanye, sedangkan kerawanan rendah ada ada aspek netralitas aparatur pemerintah.
"Mari kita nyalakan roh-roh pengawasan di desa-desa, kampung-kampung. Partisipasi masyarakat akan menentukan kesuksesan Pilkada," ajaknya.