BERITAMAGELANG.ID - Siswa SMK Muhammadiyah 2 Borobudur bernama Nasuha Arya Putra meminta Damkar Kabupaten Magelang untuk melepaskan cincin di jari manisnya. Lantaran cincin itu tidak bisa dilepas dan ada pembengkakan di jarinya.
Arya datang ke kantor Damkar Kabupaten Magelang ditemani dua gurunya sekitar pukul 09.00. Dia menyampaikan tujuannya dan petugas segera mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan. Sebelum dilepas, jari manis sebelah kirinya diberi plaster.
Kemudian, petugas memberikan fiber sebagai penahan agar tidak terkena kulit saat dipotong. Selain itu, petugas juga memasang penopang lain seperti penggaris di bagian kanan dan kiri cincin. Barulah petugas mengeksekusinya dengan gerinda mini.
Selama evakuasi berlangsung, ada petugas lain yang bertugas untuk menyemprotkan air. Supaya ketika gerinda mengenai cincinnya, tidak terasa panas. Evakuasi itu membutuhkan waktu kurang lebih 10menit. Arya pun bisa bernapas lega.
Saat ditanya, Arya mengatakan, cincin itu sudah dipakai selama tiga tahun ini. "Soalnya cincin itu merupakan pemberian dari nenek saya. Kalau saya lepas, takutnya hilang. Makanya saya biarin sampai sekarang, ternyata malah membengkak," bebernya, Kamis (1/8/2024).
Dia menyebut, pembengkakan jarinya itu sudah berlangsung selama satu minggu ini. Sebelum memutuskan ke Damkar Kabupaten Magelang, ia sudah berupaya melepas cincin itu secara mandiri menggunakan sabun. Namun, upaya itu tidak berhasil dan jarinya semakin membengkak.
Arya pun merasa jarinya semakin perih dan pegal. Alhasil, dia harus merelakan cincin logam yang telah dikenakan selama tiga tahun itu untuk dilepas. Supaya jarinya tidak semakin membengkak. Dia pun meminta bantuan damkar untuk melepasnya.
Selama evakuasi berlangsung, ia mengaku sedikit takut jika gerinda itu mengenai kulitnya. "Memang sengaja langsung datang ke damkar karena sering mengetahui kalau petugasnya bisa melepas cincin. Sering lewat fyp," akunya.
Anggota rescue Damkar Kabupaten Magelang Nur Faizin mengaku bersyukur karena proses evakuasi pelepasan cincin berjalan lancar. Apalagi dia dibantu dua rekannya sehingga memudahkan evakuasi. "Alhamdulillah tidak ada kendala. Lepas sekitar 10 menitan. Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan masyarakat terhadap Damkar Kabupaten Magelang," katanya.