BERITAMAGELANG.ID - Prosesi Umbul Doa Pepunden Merapi digelar warga Dusun Kaliurang Utara Desa Kaliurang Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang Selasa (20/08/2024). Dalam tradisi ini, masyarakat melakukan kirab gunungan hasil bumi, sesaji persembahan seperti bunga, buah, dan lainnya ke arah Gunung Merapi. Suasana terlihat khidmat ratusan warga Dusun Kaliurang berjalan kaki dalam balutan busana Jawa. Langkah mereka juga seirama dengan bunyi dram begodo/pasukan yang membawa senjata tombak, keris dan gunungan.
Kepala Desa Kaliurang Kiptiyah mengungkapkan bahwa rangkaian acara Merti Bumi ini selain mengucapkan syukur kepada Allah atas rahmatnya berupa hasil bumi yang melimpah juga masyarakat mengucapkan rasa syukur baktinya kepada Kyai Kencono dan Kyai Talmisani sebagai cikal bakal pendiri desa.
"Jadi tadi dilaksanakan doa bersama dalam rangka untuk mengirim doa untuk arwah leluhur yang sudah mendahului kita," kata Kiptiyah disela sela kegiatan tersebut.
Upacara adat ini, lanjut Kiptiyah tradisi Umbul Doa Pepunden Merapi merupakan bagian dari warisan budaya warga Dusun Kaliurang Srumbung yang masih dijaga dan dilakukan setiap tahun. Selain bentuk penghormatan kepada leluhur, juga memohon keselamatan dan keberkahan kepada Tuhan dari bencana alam letusan Gunung Merapi. Dalam kepercayaan lokal keberadaan Gunung Merapi diyakini sebagai tempat suci bersemayamnya dewa/dewi dan leluhur.
Sebelumnya, digelar prosesi Mujahadah (doa bersama) pada Selasa (19/08) malam serta pengambilan air berkah di sumber air yang berada di alur Kali Bebeng/Krasak. Air berkah itu menurut Kiptiyah simbol kehidupan yang ditempatkan dalam sejumlah kendi (tempat air dari tanah) untuk turut dikirab bersama gunungan dan tumpeng.
Secara simbolis semua air berkah itu digunakan untuk menyiram tanaman pertanian dengan Harapan menambah kesuburan, sehingga memberikan hasil panen melimpah dikemudian hari.
"Itu juga tidak lepas dari tujuan utama untuk meminta perlindungan kepada Allah SWT agar warga masyarakat Desa Kaliurang utamanya terhindar dari marabahaya erupsi Gunung Merapi yang setiap saat bisa mengancam keselamatan warga," harap Kiptiyah.
Sementara itu bagi warga Dusun Kaliurang dengan mengikuti kirab dan prosesinya diyakini menambah nilai spiritual, menjaga harmoni antara manusia Tuhan dan alam semesta.
Sebagai puncak tradisi, warga Dusun Kaliurang Utara melakukan kembul bujono atau makan bersama dengan memperebutkan isi gunungan tumpeng dan air. Mereka percaya ada kebaikan dan berkah dari semua yang didapat.
"Seneng ikut kirab terus rebutannya dapat nasi bisa dimakan sebagian (dibawa) ke kebun agar subur dapat berkah dari Gusti Allah," kata salah satu warga Kaliurang Utara Mbok Partini yang merupakan petani salak pondoh.