BERITAMAGELANG.ID - Masyarakat di lereng barat Gunung Merapi tepatnya di Desa Kamongan Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang menggelar sebuah prosesi adat dengan berjalan kaki mengelilingi desa pada Minggu (11/08/2024). Mereka membawa sejumlah gunungan hasil panen sebagai wujud syukur kepada Sang Khalik.
Kepala Desa Kamongan Sukino menuturkan, dengan adanya kirab budaya yang berupa gunungan berisi hasil bumi itu sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas tanah desa yang subur. Sehingga hasil bumi melimpah dapat mencukupi kehidupan ekonomi masyarakat.
Ada empat gunungan yang dikirab dari Dusun Kamongan, Nganggrung, Tempuran, dan Tegalrejo. "Gunungan itu menggambarkan bumi, dan kerucutnya itu bagaimana kita mempersatukan antar masyarakat dalam membangun fisik dan sumber daya manusianya," jelas Sukino.
Selain itu, lanjut Sukino prosesi yang digelar pada bulan Sapar/Shafar dalam penanggalan Jawa ini juga memberikan rasa hormat kepada Mbah Among Sari yang merupakan cikal bakal (leluhur) Desa Kamongan.
Nama Desa Kamongan sendiri, lanjut Sukino diambil dari nama Mbah Among, kemudian ada Sarinya. Dalam sejarahnya yang diyakini warga, keberadaan Eyang Among Sari di lereng Gunung Merapi yang terkenal wingit atau angker saat itu adalah untuk menyelamatkan diri dari pasukan Belanda.
Seiring perkembangan waktu wilayah yang menjadi lokasi persembunyian itu berkembang menjadi sebuah pemukiman bernama Desa Kamongan.
"Beliau merupakan priyayi asal Yogyakarta yang 'semingkir' menyelamatkan diri dari tentara Belanda," kisahnya.
Dalam tradisi Ruwat Bhakti Pepunden ini semua warga turut serta menyemarakan kirab gunungan yang diiringi sejumlah kesenian tradisional dan pasukan bergodo.
Usai digelar doa bersama di halaman SD Negeri Kamongan warga kemudian saling berebut berbagai gunungan hasil panen sayur dan palawija.
Sementara itu, hadir dalam acara tersebut Camat Srumbung Budi Rahmanto dan Anggota DPRD Kabupaten Magelang Suharno dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Dalam kesempatan tersebut Camat Srumbung Budi Riyanto menyampaikan apresiasi mendalam atas digelarnya tradisi kirab budaya ini.
Menurutnya, gelaran kirab budaya ini menjadi cerminan masyarakat Desa Kamongan bersatu padu membentuk kekuatan dengan kulturnya. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi kebanggaan bersama yang sekaligus memupuk rasa cinta kepada tanah air Indonesia.
"Diharapkan kegiatan ini terus berlanjut dengan didasari rasa persatuan dan kebangsaan dan senantiasa menjunjung tinggi nilai nilai kearifan lokal," harapnya.
Dalam tradisi ini juga ditampilkan kesenian tradisional dan berbagai kegiatan lain yang sekaligus menjadi rangkaian perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia ke 79.