Kolaboratif Tangani Mitigasi Bencana Geologi, Pemkab Magelang Raih Penghargaan Subroto

BERITAMAGELANG.ID- Pj Bupati Magelang Sepyo Achanto di dampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Wasono menerima penghargaan Subroto pada acara malam puncak HUT Ke-79 Pertambangan dan Energi Kementerian ESDM RI yang dilaksanakan di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Kamis (10/10/2024).

Pj Bupati Magelang Sepyo Achanto mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran BPBD Kabupaten Magelang yang telah bekerja dengan sangat baik, sehingga memperoleh penghargaan Subroto pada malam puncak peringatan HUT ke-79 Pertambangan dan Energi Kementerian ESDM RI tahun 2024.

"Malam ini kita Pemerintah Kabupaten Magelang mendapat penghargaan Subroto. Ini penghargaan yang paling bergengsi di Kementerian ESDM. Kita mendapat penghargaan dengan kategori manajemen mitigasi bencana geologi," ungkap, Sepyo usai menerima penghargaan Subroto dari Kementerian ESDM RI.

Sepyo mengatakan bahwa, penghargaan Subroto yang diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Magelang melalui BPBD ini terkait penanganan dan penanggulangan kebencanaan terhadap Gunung Berapi/Vulcanologi (Merapi).

Selain itu Ia menilai, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang beserta jajarannya juga selalu sigap dalam menangani permasalahan-permasalahan alam yang ada.

"Tentunya saya berharap, penghargaan ini bisa lebih memacu jajaran Pemerintah Kabupaten Magelang termasuk di OPD yang lain sesuai dengan bidang dan tugasnya masing-masing," harap Sepyo.

Sementara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Wasono menjelaskan bahwa, penganugerahan Subroto Award ini sebagai bentuk penghargaan tertinggi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di bidang geologi dengan kategori Pemerintah Daerah yang dinilai kolaboratif dalam menangani mitigasi bencana geologi.

Proses penilaian mulai dari wawancara, pengisian kuisioner dan pembuktian secara langsung di lapangan, telah dilakukan oleh BPBD Kabupaten Magelang, sehingga BPBD Kabupaten Magelang berhasil meraih penghargaan tertinggi dari Kementerian ESDM karena dinilai bisa menjalin komunikasi yang baik bersama stakeholder terkait.

"Inilah salah satu ukuran indikator dari pada penilaian Kementerian ESDM terhadap kinerja BPBD Kabupaten Magelang, di samping juga secara administratif kami memiliki dokumen dan kajian resiko bencana serta rencana kontinjensi," papar Edi.

Lebih lanjut, Edi menjelaskan di dalam dokumen Kajian Resiko Bencana BPBD Kabupaten Magelang juga telah melibatkan stakeholder, baik dari pentahelik diantaranya Pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media sosial.

Menurut Edi, penilaian dari Kementerian ESDM ini juga diambil dari fakta di lapangan seperti ketika terjadi bencana Vulcanologi (Gunung Berapi) tindakan apa yang harus segera dipersiapkan yaitu mempersiapkan Tempat Evakuasi Akhir (TEA) yang terbingkai dalam program Paseso (Paseduluran Deso).

"Desain inilah salah satu keunggulan yang telah dilakukan oleh BPBD Kabupaten Magelang terkait mitigasi bencana, termasuk kajian tanah longsor dan kajian Kahutla (Kebakaran Hutan dan Lahan)," terang Edi.