BERITAMAGELANG.ID - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran krusial dalam perekonomian lokal dan menjadi salah satu sektor unggulan di Kabupaten Magelang selain pertanian dan pariwisata. Saat ini terdapat seikitar 65 ribu pelaku UMKM namun tantangan yang dihadapi seringkali berakar dari kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang literasi baik finansial, digital maupun pemasaran.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bappeda dan Litbangda Kabupaten Magelang, M Taufiq Hidayat Yahya saat memberikan sambutan dalam kegiatan Pelatihan Edukasi Literasi Bagi Pelaku UMKM di Kantor Pusat Bank Bapas 69, Selasa 22/10/2024 siang.
Pelatihan UMKM kali ini menurutnya sangat dibutuhkan untuk pengembangan UMKM ke depan. Ditengah persaingan usaha, mengurangi pengangguran terbuka masyarakat dapat berkompetisi dengan meningkatkan kemampuan yang dimiliki.
" Kami menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan pelatihan ini, apalagi terdapat pelaku UMKM disabilitas disana. Di Pemerintah Kabupaten Magelang memiliki beberapa program pelatihan yang dilaksanakan di Balai Latihan Kerja (BLK) Disperinaker, namun hal itu belum dapat mencakup semuanya sehingga masih butuh kegiatan pelatihan dari stakeholder yang lain," katanya.
Taufiq berharap kegiatan ini dapat memberikan literasi kepada pelaku UMKM untuk dapat memiliki daya saing yang lebih khususnya di Kabupaten Magelang. Era kompetisi saat ini menurutnya menuntut kemampuan pelaku UMKM untuk dapat bersaing.
" Kita tidak bisa mengandalkan yang biasa-biasa saja, kita harus paham literasi terkait produksi, marketing bahkan sampai literasi digital untuk dapat menjual dan perilaku konsumen. Kalau kita tidak bisa ikuti era ini, ya kita ketinggalan," terangnya
Ia menyebut, fokus pembangunan Kabupaten Magelang tahun 2024 adalah mewujudkan masyarakat Kabupaten Magelang yang sejahtera, berdaya saing dan amanah salah satunya adalah terkait UMKM yaitu mengembangkan kewirausahaan dan unggulan kompetitif usaha kecil menengah serta mengembangkan ekonomi kreatif.
Direktur Utama Bank Bapas 69, Rohmad Widodo menyampaikan kegiatan pelatihan tersebut dilakukan dalam rangka menindaklanjuti Bulan Inklusi Keuangan (BIK). Selain pelatihan bagi UMKM sejumlah seribu sasaran dalam satu tahun, Bank Baas 69 juga telah melaksanakan kegiatan UMKM Award 2024.
" Untuk peserta pelatihan ini bagi semua pelaku UMKM di Kabupaten Magelang, termasuk rekan kami UMKM dari disabilitas. Pelatihan hari ini adalah pelatihan yang kedelapan kalinya," kata Rohmad
Pelatihan kali ini menurutnya, bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Magelang yang saat ini telah memiliki jaringan input data berkaitan dengan pelaku UMKM. Sehingga menurut Rohmad kegiatan ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Kabupaten Magelang.
" Harapan UMKM naik kelas ini menjadi semangat kita bersama untuk selalu bersinergi mewujudkan hal itu. Dan itu selalu berusaha kita wujudkan," tambahnya
Dalam pelatihan tersebut ia menjelaskan peserta sebanyak 110 pelaku umkm dengan rincian 26 pelaku UMKM disabilitas dan 84 pelaku UMKM umum. Setelah pelatihan, peserta akan diberikan sertifikat sebagai modal pinjaman modal dengan bunga yang sangat rendah yakni 5 persen, sedangkan untuk disabilitas bunga pinjaman hanya 3 persen dalam satu tahun.